Sebagai syarat utama melakukan pemujaan dan persembahan dalam Aluk Todolo ialah mengadakan korban persembahan yang diatur dalam suatu aturan atau ketentuan sajian. Setiap kurban hewan yang dikurbankan untuk persembahan adalah merupakan suatu syarat yang menentukan dalam Aluk Todolo yang pelaksanaannya dengan aturan sajian yang mempunyai ketentuan-ketentuan yang harus diketahui benar-benar dan ditaati oleh penganut ajaran Aluk Todolo.
Setiap kurban persembahan apakah itu Kerbau atau Babi ataupun Ayam yang akan dikurbankan dalan satu rentetan Upacara Pemujaan dan Persembahan terdapat bagian-bagian daging dari kurban itu yang sudah ditentukan untuk diambil dan dimasak tersendiri yang dinamakan Pa’kikki’ atau Pantiti’ yaitu bagian-bagian daging yang merupakan bagian yang sudah mencakup seluruh bagian-bagian dari seluruh tubuh dari kurban tersebut. Dan dalam mengatur sajian persembahan itu didahulukan sajian persembahan kepada manusia dan sajian itu dinamakan Pesung.
Setelah daging Pa’kikki’ atau bagian-bagian daging yang dimasak tersendiri dari kurban yang dimasak kedalam bambu ataupun periuk yang baru telah matang, maka barulah kemudian dilakukan Upacara sajian Persembahan yang dilakukan oleh Penghulu Aluk todolo yang telah ditentukan untuk mengatur sajian diatas daun pisang yang jumlahnya sdh ditentukan yaitu kalo bukan 1 (satu) daun pisang, maka harus dengan Jumlah genap yaitu 2 atau 4 atau 6 dan seterusnya. Dimana diatas daun pisang tersebut dibubuhi dengan Nasi terlebih dahulu atau Lemang dari beras Ketan yang dimasak tersendiri. Kemudian diatasnya dibubuhi lauk pauk dari daging Pa’kikki’ tadi sebagai lauk pauk dari sajian persembahan. Dan kemudian Penghulu Aluk Todolo membacakan Mantra atau doa dengan mengungkapkan seluruh masalah yang dihajatkan oleh orang yang melakukan Upacara persembahan tersebut.
Selain menyajikan sajian-sajian diatas daun pisang, harus pula disajikan juga Tuak sebagai minuman dan air dalam bambu untuk mencuci tangan. Dan semua sajian diatas dinamakan Pesung.
Selain menyajikan sajian-sajian diatas daun pisang, harus pula disajikan juga Tuak sebagai minuman dan air dalam bambu untuk mencuci tangan. Dan semua sajian diatas dinamakan Pesung.
Dan sebelum Penghulu Aluk Todolo mengatur Pesung terlebih dahulu menyajikan sirih pinang yang diantar pula dengan doa dan mantra dengan mengungkapkan semua masalah yang dihajatkan oleh orang yang mengadakan kurban persembahan tersebut.
Tiap tiap Kurban persembahan mempunyai ketentuan bagian mana yang diambil sebagai Pa’kikki’ Atau Pantiti’ sesuai dengan jenis kurban persembahan itu, yang pada umumnya adalah sebagai berikut :
- Pa’kikki’ atau Pantiti’ Pemala’ Tedong ( Bagian Kurban Persembahan yang diambil untuk sajian dari kerbau ) yaitu :
- Daging Bua (Jantung)
- Daging Ate (Hati)
- Daging Balang (Paru-paru)
- Daging Bale’ke (Buah Pinggang)
- Daging Usuk (Rusuk)
- Daging Kollong (Leher)
- Daging Ikko’ (Ekor)
- Daging Tarutu (Ujung dada)
- Daging buku sanduk (Tulang belikat)
- Pa’kikki’ atau Pantiti’ Pemala’ Bai ( Bagian kurban Persembahan yang di ambil untuk sajian dari babi) yaitu :
- Daging Bua (Jantung)
- Daging Ate (Hati)
- Daging Balang (Paru-paru)
- Daging Bale’ke (Buah Pinggang)
- Daging Tarutu (Ujung dada)
- Daging Ikko’ (Ekor)
- Daging Kollong (Leher)
- Daging Usuk (Rusuk)
- Daging buku sanduk (Tulang belikat)
- Daging Tingkoran ( Tulang Pinggul)
- Daging Lompo (Lemak)
- Daging Ulu (kepala) untuk dimasak tersendiri namanya Karereng.
- Pa’kikki’ atau Pantiti’ Pemala’ Manuk ( Bagian kurban Persembahan yang di ambil untuk sajian dari Ayam) yaitu :
- Daging Bua (Jantung)
- Daging Ate (Hati)
- Daging Balang (Paru-paru)
- Daging Bale’ke (Buah Pinggang)
- Daging Tarutu (Ujung dada)
- Daging Tampak Pani’ (ujung sayap)
- Daging Tampak Rakka’ (Ujung Jari)
- Daging Tampak Lila (ujung lidah)
- Daging Gora-gora (Kerongkongan)
- Daging Tampak usuk (Ujung Rusuk)
- Rara (Darah)
dan itulah salah satu dari 4(empat) Azas Pemujaan dan persembahan dalam Sukaran Aluk. dimana pada artikel - artikel saya sebelumnya sudah menjelaskan mengenai Aluk Simuane Tallang (Aturan Upacara Agama yang berpasangan), Lesoan Aluk (Proses Aturan Upacara), dan Pemali' Sukaran Aluk (Larangan - Larangan dalam Sukarang Aluk), yang juga merupakan bagian dari 4 Azas Pemujaan dan Persembahan dalam Sukaran Aluk.
Post a Comment for "Penyajian Pa’kikki’ atau Pantiti’ dan Pesung Dalam Pemujaan dan Persembahan Aluk Todolo"