Dasar dan Tujuan Pemujaan dan Kurban Persembahan dalam Sukaran Aluk

toraja culture
Pada beberapa artikel saya yang sebelunya, saya telah membahas dan menjelaskan Azas Pemujaan dan Persembahan dalam sukaran aluk. Yang dimana terbagi atas 4 (empat) Yaitu Aluk Simuane Tallang (Aturan upacara Agama yang berpasangan), Lesoan Aluk (Proses Aturan Upacara), Pemali’ Sukaran Aluk (Larangan – larangan dalam aturan Agama), dan Pa’kikki’ atau Pantiti dan Pesung (Bagian kurban untuk sajian persembahan). dan pada kesempatan kali ini saya akan mencoba mencoba menjelaskan Dasar dan Tujuan Pemujaan dan Kurban Persembahan.

Kurban -kurban persembahan dalam Sukaran Aluk atau yang sekarang lebih dikenal dengan nama Aluk Todolo yang merupakan keharusan dari pemeluknya melaksanakannya dengan ketentuan bahwa dasartujuan seseorang mengadakan Upacara Persembahan itu diisebabkan oleh adanya 4 (empat ) dasar dan Tujuan. Sesuai dengan bentuk pergaulan hidup manusia dan persekutuan hidup yang ada di dunia yang pembagiannya masing-masing sebagai berikut:
  • Mengadakan Kurban Persembahan dan Pemujaan untuk mensyukuri atau pengucapan syukur karna kehidupan dan kelahiran manusia yang dinamakan Suru’na Ma’lolo Tau.
  • Mengadakan Kurban Persembahan dan Pemujaan untuk kehidupan dan berkembangnya hewan ternak terutama hewan untuk kurban-kurban Persembahan yang dinamakan Suru’na Aluk Patuoan.
  • Mengadakan Kurban Persembahan dan Pemujaan untuk kehidupan dan berhasilnya panen yang dinamakan Suru’na Aluk Tananan.
  • Mengadakan Kurban Persembahan dan Pemujaan untuk mensyukuri selesainya pembangunan rumah atau Tongkonan sebagai tempat tinggal mengadakan doa agar bangunan itu tidak mendapat gangguan yang dinamakan Suru’na Aluk Bangunan Banua.

Keempat dasar Tujuan dalam mengadakan Upacara Kurban Persembahan tersebut diatas keseluruhannya digolongkan dalam golongan Pengucapan syukur yang disebut Aluk Rambu Tuka’ atau Aluk Rampe Matallo.

Keseluruhannya adalah tingkat Upacara Kurban Persembahan untuk Pengucapan syukur tetapi cara pelaksanaannya berbeda-beda dan perbedaan ini dapat saja dari adanya kurban-kurban persembahan yang diadakan yang menentukan pula tingkatan dari pada upacara itu serta menentukan pula kepada siapa oknum yang dipuja dan dihajatkan Kurban Persembahan yang perbedaannya sebagai berikut :
  • Untuk mensyukuri kehidupan manusia dan keselamatan manusia dipergunakan Kurban Persembahan Kerbau, Babi, dan Ayam sebagai Upacara tertinggi yg ditujukan kepada Puang Matua sebagai Sang Pencipta.
  • Untuk mensyukuri keselamatan pembangunan Rumah/Tongkonan dan ternak serta tanaman dipergunakan Kurban Persembahan Babi dan Ayam yang  ditujukan kepada deata-deata sebagai Sang Pemelihara ciptaan Puang Matua.
  • Untuk memuja dan mengadakan Kurban Persembahan kepada To Membali Puang / Todolo sebagai pengawas dan berkewajiban memperhatikan kehidupan manusia turunannya dengan mengurbankan Babi atau Ayam. dan setiap menghajatkan Kurban Persembahan kepada Puang Matua atau kepada Deata-deata harus terlebih dahulu mengadakan kurban persembahan kepada To Membali Puang / Todolo sebagai persaksian bahwa akan mengadakan kurban persembahan kepada yang dipercaya lainnya.
dan itulah sedikit mengenai Dasar dan Tujuan Pemujaan dan Kurban Persembahan dalam Sukaran Aluk yang saya ketahui. dan semoga artikel ini bermanfaat untuk semua yang menyempatkan diri berkunjung dan membaca artikel di blog ini.

Post a Comment for "Dasar dan Tujuan Pemujaan dan Kurban Persembahan dalam Sukaran Aluk"

Template Blogger Terbaik Rekomendasi