Sebelumnya saya sudah membahas Tujuan diadakannya Upacara Ma' Nene menurut Ajaran Aluk Todolo. dan pada kesempatan kali ini saya akan mencoba membahas satu persatu mengenai Upacara Ma' Pakande Tomatua atau Manta'da dan Upacara Patorro Pangngan. yang juga merupakan bagian dari Ajaran Aluk Todolo.
1. UPACARA MA' PAKANDE TOMATUA atau MANTA'DA
Upacara Ma' Pakande Tomatua atau Manta'da adalah Upacara yang khusus dilakukan untuk kurban persembahan yang tujuan dan sifatnya sebagai Upacara persaksian karena setiap menghajatkan suatu upacara persembahan kepada oknum yang dipercaya yaitu Puang Matua, Deata - Deata dan Tomembali Puang.
Pelaksanaan Upacara ini ditujukan kepada leluhur - leluhur yang dilakukan disamping Rumah atau Tongkonan untuk meminta berkat kepada leluhur karna akan diadakan Upacara persembahan lainnya. dan pada Upacara Ma' Pakande Tomatua atau Manta'da ini dikurbankan Babi atau Ayam. dan waktu pelaksanaan Upacara ini adalah selamanya pada sore hari dan dilakukan di sebelah bagian barat dari samping Rumah atau Tongkonan yang artinya Upacara ini sebenarnya termasuk dalam Upacara Rambu Solo' namun dari cara pelaksanaanya sama dengan melaksanakan Upacara Rambu Tuka'.
Dikarenakan Leluhur atau Tomembali Puang itu berstatus Oknum yang dipuja dan disembah yang berkewajiban memperhatikan serta memberi berkat kepada keturunannya, maka setiap ada rencana mengadakan Upacara Persembahan harus meminta restu lebih dahulu kepada para Leluhur atau Tomembali Puang dimana Upacara meminta restu ini dinamakan Upacara Ma'Pakande Tomatua atau Manta'da dimana Upacara ini tidak boleh dilangkahi atau didahulu begitu saja. namun upacara ini adalah Upacara yang paling rendah tingkatannya.
Kecuali saat akan mengadakan Upacara Rambu Solo' upacara ini tidak dapat dilakukan. namun pada saat akan mengadakan Upacara Pembalikan Tomate, Upacara Ma'Pakande Tomatua atau Manta'da harus lebih dahulu dilakukan sebelum melakukan Upacara Pembalikan Tomate. ini berkaitan karena Arwah yang akan dilantik menjadi Tomembali Puang pada Upacara Pembalikan Tomate akan menjadi setengah Dewa yang merupakan salah satu dari 3 (tiga) Oknum yang dipercaya dan dipuja serta disembah menurut Ajaran Aluk Todolo.
2. ACARA PATORRO PANGNGAN
Acara Patorro Pangngan ini adalah sebenarnya merupakan acara yang tidak resmi karena salah satu syarat dari pemujaan dan persembahan harus ada sajian Kurban persembahan selain sajian sirih pinang. Sedangkan acara Patorro Pangngan ini hanya semata - mata sajian sirih pinang saja tanpa ada pemotongan hewan kurban. dimana dalam melakukan hajatan Patorro Pangngan ini hanya ditujukan kepada Roh atau Arwah Leluhur yang sudah lama meninggal dari turunanya yang akan menyajikan sirih pinang.
dalam melaksanakan acara Patorro Pangngan ini terdapat 2 (dua) tempat yang biasa dijadikan tempak melaksanakan yaitu :
- Pada tempat atau Rumah orang meninggal sebagai sarana perantaran orang yang meninggal itu untuk menyampaikan pesan kepada leluhurnya.
- Pada saat ada yang melakukan Upacara Rambu Solo' terutama pada Upacara Ma' Nene' yang seolah - olah sirih pinang dikirim untuk leluhurnya.
Itulah sekilas tentang pelaksanaan Upacara Ma' Pakande Tomatua atau Manta'da dan Upacara Patorro Pangngan. yang juga merupakan bagian dari Ajaran Aluk Todolo yang kini menjadi bagian dari Adat yang masih tetap dilestarikan dan dilakukan dalam kehidupan Masyarakat Toraja.
Post a Comment for "Upacara Ma' Pakande Tomatua atau Manta'da dan Upacara Patorro Pangngan"