Maro' yang artinya pantang makan nasi pada Upacara Pemakaman terutama bagi keluarga - keluarga yang terdekat dari yang meninggal dan bagi petugas - petugas Upacara Pemakaman yang disebut Petoe Aluk Tomate ( Petoe = pelaksana, Aluk = Upacara, Tomate = orang mati).
Maro' adalah suatu tanda kesedihan dn kesusahan hati karena adanya kematian. yang mana orang yang sedang Maro' selama Acara Maro' atau selama Upacara Pemakaman berlangsung tidak akan makan nasi sebagai bentuk kesedihan karena akan berpisah dengan keluarganya untuk selama - lamanya. dan setelah Upacara Pemakaman selesai dan sudah dimakamkan, maka orang yang Maro' akan kembali makan nasi seperti biasanya dengan suatu acara dengan mengurbankan beberapa ekor babi untuk sebagiannya menjadi sajian kepada Roh orang yang meninggal sebagai tanda mengakhiri hubungannya dengan orang yang masih hidup. dan acara ini dinamakan acara Kumande (Makan). dan setelah selesainya acara kumande ini maka dinyatakan bahwa arwah tadi dilepas berhubungan dengan arwah - arwah lainnya yang dinamakan Todolo atau Tomembali Puang, yang diakhiri dengan acara mengantar Roh yang dinamakan Unsolan Bombo berarti roh tadi tidak kembali - kembali lagi. ada juga yang mengatakan Acara Unsolan Bombo ini dengan nama Mangleakan (Melenyapkan/melepaskan).
Setiap upacara pemakaman baik yang terendah maupun yang tertinggi harus diakhiri dengan acara kumande dan acara Mangleakan atau Unsolan Bombo dan diakhiri dengan acara penupup yang dinamakan Untoe Sero ( Untoe = mengadakan, Sero = pembersihan) dengan sajian kurban yaitu sebagai persaksian yang terakhir kepada arwah - arwah leluhur dari keturunan yang mati itu bahwa Upacara Pemakaman dengan keyakinan sudan melaksanakan seluruh masalah yang menyangkut kewajiban dari yang masih hidup dalam mengabdi kepada orang tuanya.
Setelah Upacara pembersihan selesai, maka rumah tempat mengadakan upacara pemakaman sudah bersih seperti semula dengan sebelumnya mengadakan upacara kurban persembahan kepada Deata (Sang Pemelihara) dengan kurban 1 (satu) ekor Ayam yang namanya Ma'Tadoran didepan sebelah Timur dari Rumah atau Tongkonan.
Dengan demikian maka selesailah Upacara Pemakaman secara resmi dan sudah dapat lagi mengadakan hal - hal lain yang sehubungan dengan kehidupan atau keselamatan sampai menunggu saatnya dilakukan lagi Upacara Pembalikan Tomate yaitu Upacara peresmian arwah menjadi Tomembali Puang atau Todolo yang kewajibannya memperhatikan dan memberi berkat kepada keturunannya nanti. Dimana untuk Upacara Didoya Tedong dan Upacara Rapasan biasanya Upacara Pembalikan Tomate itu akan dilakukan setahun setelah selesainya Upacara Pemakaman, dan untuk Upacara Dipasang Bongi dan Upacara Disalli' biasanya dirangkaikan langsung saat Upacara Pemakamannya
Post a Comment for "Acara Maro' pada Upacara Aluk Rambu Solo'"